Berhenti Merokok Sekarang Juga adalah Salah Satu Cara Untuk Mencegah PTM (Penyakit Tidak Menular)

Tulisan saya ini ditujukan spesial untuk suami saya dan para perokok aktif.



Setuju gak kalau asap rokok itu mengganggu banget ? Saya tuh paling sebel kalau ada orang yang merokok disebelah saya , bukan hanya bikin saya sesak nafas tapi asap rokok yang terhirup oleh perokok pasif itu konon racunnya lebih berbahaya .

Jadi gimana donk suami kalau mau merokok? jelas dia jauh jauh dari saya daripada kena semprot kan. Sebagai perokok pasif resiko kita terkena penyakit juga tinggi lho, ngomongin masalah rokok jelas masih jadi PE-ER saya juga karena suami saya pun susah banget disuruh berhenti merokok.

Entah sudah berapa kali saya suruh supaya berhenti merokok tapi ya gitu deh pengalaman saya sih seorang perokok punya beribu alasan dan jawaban untuk mencari pembenaran tentang alasannya yang susah untuk berhenti merokok.

Capek gak mbak bilangin suaminya? Ya nggak donk sampai sekarang saya masih terus ikhtiar bilangin supaya dia sadar untuk berhenti merokok. Sampai dia sadar dan tobat jangan sampai sakit dulu baru mau berhenti.

Niat itu harus datang dari Diri Sendiri

Tapi sesungguhnya nih niat berhenti merokok itu gak bisa datang karena disuruh orang tapi datangnya harus dari diri sendiri.Jangan nunggu sakit dulu baru mau berhenti.Kalau sudah sakit aja berhenti dari dulu kemana aja sih dibilangin merokok merusak kesehatan juga tapi masih aja terus merokok.

Fakta memprihatinkan adalah Indonesia menduduki peringkat pertama jumlah perokok di Asia Tenggara bahkan menurut data jumlah perokok perempuan jumlahnya terus bertambah bukan hanya perempuan juga anak-anak  usia dini sudah mulai merokok bahkan ada anak usia 5 tahun ada yang sudah mulai merokok.

Fakta yang miris dan memprihatinkan memang. Mereka adik adik kecil itu pasti belum teredukasi deh sama bahaya dari rokok itu sendiri . Heran saya mah anak-anak dapet duit darimana buat beli rokok. Inilah sebelnya saya kenapa rokok di warung bisa dijual per batang karena kalau saya lihat anak-anak SD yang merokok membelinya secara eceran.

Kenaikan Harga Rokok Lebih Efektif

Terus yang bikin saya herman nih ya packaging rokok itu sekarang kan serem yah gambar orang yang kena penyakit ganas akibat rokok tapi kenapa peringatan itu gak bikin takut dan berhenti merokok.Sepertinya yang saya lihat langkah ini kurang efektif ya,saya lebih setuju kalau harga rokok dibuat mahal misalnya Rp.100.000 per bungkusnya.

Workshop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Pada tanggal 18-19 Juni 2019 kemarin dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2019 Kemenkes mengadakan workshop mengenai Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular hari pertama diadakan di Royal Kuningan Hotel dengan pengisi dr.Theresia Sandra Diah Ratih,MHA. Ibu Rita Ramayulis dan Bapak Bagja Hidayat.

Penyakit Tidak Menular

Menurut data pada tahun 2016 sekitar 71% penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM). PTM membunuh 36 juta jiwa pertahun. 80%  kematian tersebut terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. 73% kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular, 35% diantaranya karena penyakit jantung dan pembuluh darah , 12% oleh penyakit kanker, 6% oleh penyakit pernapasan kronis, 6% karena diabetes, dan 15% lainnya disebabkan oleh PTM lainnya. Jantung, stroke serta diabetes menempati tiga urutan teratas penyebab kematian di Indonesia, yang merupakan beban penyakit terbesar di Indonesia yang memberikan dampak kerugian terbesar di Indonesia.

Penyebab Penyakit Tidak Menular




Ibu dr.Theresia Sandra Diah Ratih,MHA menjelaskan kalau saat ini PTM merupakan masalah kesehatan utama, PTM bukan hanya penyakit degeneratif ,karena banyak penderita usia muda yang mengalaminya akibat gaya hidup yang tidak sehat.

Dari kesekian penderita PTM hanya 30% penderita PTM  yang terdeteksi dan hanya 30% nya yang berobat, sisanya terdiagnosa setelah terjadi serangan penyakit. Padahal PTM menghabiskan biaya pelayanan kesehatan yang sangat besar. Ibu Sandra memaparkan bahwa harapan hidup orang menurut WHO adalah 70 tahun tapi jaman sekarang banyak orang yang meninggal usia dini sebelum waktunya karena berbagai macam penyakit yang sebagian besar dari PTM

Faktor penyebab penyakit tidak menular

1.Hipertensi
2.Diet tidak seimbang
3.Konsumsi gula dan garam berlebih
4.Paparan Tembakau
5.Kegemukan

Kebiasaan hidup sehat di masyarakat yang belum terbudaya yang menyebabkan grafik penyakit tidak menular jumlahnya terus bertambah. Padahal Indonesia mempunyai target tahun 2025 di Indonesia diharapkan usaha hidup sehat dapat membantu mengendalikan PTM.

Penyebab PTM berasal dari konsumsi gula, garam, lemak berlebih di Indonesia, menurut data yang ada konsumsi gula tertinggi berasal dari masyarakat yogyakarta,.garam di DKI, lemak di DKI, sementara untuk kasus obesitas terbanyak di Sulawesi Utara.

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular oleh pemerintah seperti:

Menganjurkan cek kesehatan rutin, perlu dan penting sekali untuk cek kesehatan rutin dalam setahun walaupun  kita dalam keadaan sehat jangan nunggu sakit dulu yah baru medical check up.

Pemerintah juga mempunyai rencana untuk memberikan cukai pada minuman gula misalnya pada teh kemasan demi menekan jumlah konsumsi gula berlebih di masyarakat .

Sadanis adalah pemeriksaan payudara secara dini dapat dilakukan untuk mencegah kanker payudara sebesar 80 %.

CERDIK

CERDIK adalah upaya yang bisa kita lakukan demi mencegah PTM , yang merupakan singkatan

C Cek kesehatan rutin
E : Enyahkan asap rokok
R : Rajin aktifitas fisik:
D : Diet seimbang
I  : Istirahat cukup
K : Kelola stres

Bukan hanya kampanye CERDIK penyakit tidak menular juga bisa ditanggulangi seluruh masyarakat dengan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) . Beban bagi pasien PTM mereka harus melakukan pengobatan dan perawatan jangka panjang yang tentu saja dampaknya pembiayaan kesehatan meningkat, produktifitas menurun dan yang jelas akan merugikan finansial di dalam keluarga bisa dicegah oleh seluruh lapisan masyarakat melalui program GERMAS.

Tujuan dari GERMAS agar masyarakat berperilaku hidup sehat bila kesehatan terjaga produktifitas pun meningkat , tercipta lingkungan yang bersih dan biaya yang dikeluarkan untuk berobatpun berkurang.


Upaya kita sebagai masyarakat untuk mencegah PTM




Diet Seimbang dan Perbanyak Aktifitas Fisik

Dokter Rita Ramayulis memaparkan PTM terjadi juga karena diet yang tidak seimbang. Hal ini terbukti dengan adanya data banyaknya angka obesitas atau stunting pada anak.

Seperti yang dipaparkan faktor risiko PTM karena:

-Berat badan berlebih
-Obesitas
-Kurang aktifitas fisik
-Kurang konsumsi sayuran dan buah
-Konsumsi berlebih gula, garam, dan lemak



Penyakit PTM timbul juga karena kemajuan di era digital lho berbagai kemudahan hidup seperti adanya aplikasi online seperti transportasi online dan delivery order makanan . Masyarakat mengandalkan transportasi online untuk pergi pergi walau jarak tempuhnya terhitung dekat, memanfaatkan delivery order untuk membeli dan mengantar makanan yang sering bikin jadi malas masak sendiri.

Sebetulnya saya pun pengguna jasa seperti ini yah kemana mana pake ojek online hanya kadang kalau hanya anter jemput sekolah anak saya yang TK dan SD sekolah masih suka jalan kaki lumayan olahraga dikit alasan orang orang malas olahraga konon gak sempet olahraga.

Padahal olahraga penting banget yah ini juga jadi self reminder buat saya yang malas olah raga ini. Ada temen saya bilang olahraga itu tujuan utamanya memang buat badan kita sehat nah kalau kita jadi langsing itu bonusnya jadi tetap semangat olahraga yah kawan kawan.

Selain itu dengan membeli makan diluar  terus menerus juga membuat kita tidak tahu takaran jumlah gula, garam, lemak yang kita konsumsi. Dengan memasak makanan sendiri memudahkan kita untuk mengontrol jumlah gula, garam, dan lemak yang dikonsumsi.

PTM berkaitan erat dengan Rokok




Seperti yang sudah kita ketahui kalau Rokok mengandung zat aditif, zat inilah yang membuat para perokok aktif susah berhenti merokok karena sudah kecanduan dengan rokok. Bapak Bagja Hidayat mengatakan salah satu upaya seperti story telling juga menjadi metode untuk para perokok agar sadar untuk berhenti merokok.

Di dalam rokok lebih banyak mudharatnya tidak ada manfaatnya sama sekali bahkan ada beberapa ulama yang mengatakan kalau merokok itu haram hukumnya. Akibat dari merokok turunnya sistem imun tubuh,turunnya kadar oksigen dalam tubuh, tekanan darah dan detak jantung meningkat,saluran pernafasan rusak.

Story telling yaitu memperlihatkan dengan bentuk video atau gambar akibat yang harus diderita oleh para perokok misalnya para perokok yang terkena penyakit PTM contohnya jantung,stroke kanker paru serta beberapa PTM lainnya.

Para penderita PTM tidak bisa disembuhkan sekali mereka terkena penyakit seumur hidupnya akan terus sakit mereke perlu berobat secara teratur untuk memperpanjang hidupnya. Hal ini bukan hanya derita pasien tapi juga anggota keluarga di sekitarnya. Kerugian secara finansial pun yang di derita oleh pasien PTM sangatlah besar

Menghindari konsumsi alkohol

Bahaya yang disebabkan dari konsumsi alkohol seperti kerusakan organ jantung, hati, ginjal, serta otak tidak bisa dihindari oleh tubuh . Oleh karena itu alkohol sangat berbahaya untuk tubuh kita bijaklah untuk tidak mengkonsumsi alkohol tapi faktanya penduduk Indonesia di atas usia 10 tahun sebanyak 4,6 % sudah mengkonsumsi alkohol.

Memprihatinkan sekali bukan bahkan ada miras oplosan dengan mudah ditemukan di warung warung pinggir jalan lho. Bahkan pernah ada anak  tetangga yang meninggal karena mengkonsumsi miras oplosan. Harusnya hal seperti ini tidak terjadi apabila orang tua memperhatikan anaknya makanya penting kita mengetahui anak bergaul sama siapa main dimana jam jam main pun harus diatur orang tua ya karena disini peran orang tua sangatlah penting .

Kunjungan ke RS Paru Persahabatan Rawamangun

Hari kedua workshop dimulai
dengan kunjungan ke RS Persahabatan disana workshop dilanjutkan dengan penjelasan lebih detil mengenai dampak dari bahaya merokok disana kami akan dipertemukan dengan pasien kanker paru.



Acara dibuka oleh Dr Mohamad Ali Toha selaku Dirut RS. RS Paru Persahabatan yang biasa disingkat RSPP. RSPP  sudah mempunyai pelayanan yang canggih terutama di bidang perawatan paru di rumah sakit ini juga ada pengobatan bagi pasien yang mau berhenti merokok sebagian besar pasien di RSPP ini adalah pasien golongan bawah, oleh karena itu beliau mempunyai visi misi untuk terus melayani masyarakat dengan baik karena mengetahui masyarakat golongan bawah mengandalkan RSPP ini sebagai tempat mereka untuk berobat.

Visi misi nya adalah untuk melayani masyarakat dengan kualitas yang bisa dipertanggung jawabkan. RSPP telah menjadi RS rujukan untuk respirasi mulai tanggal 07 November 2016 kebetulan sayapun sudah merasakan kenyaman RSPP ini karena dulu almarhum mamah mertua saya pernah dirawat disini waktu sekitar tahun 2018.

Luas tanah RSPP ini 13,6 hektar dan hanya 40 % yang dijadikan bengunan, sisanya Taman yang merupakan salah satu upaya go green dari RS ini untuk memberikan sumbangsih kepada masyarakat  apalagi udara yang sejuk juga dapat membantu pengobatan pasien paru kan.



Selanjutnya Dr Feni Fitria menjelaskan secara lebih detail mengenai bahaya merokok. Mengapa seorang perokok susah untuk berhenti merokok karena di dalam rokok ada zat aditif kerjanya dari dopamin  karena rokok memberikan rasa nyaman bagi perokok. Gejala yang ditimbulkan bagi perokok yang sedang proses berhenti merokok disebut dengan gejala withdrawal adalah gejala rasa tidak nyaman seperti perasaan gelisah , tidak dapat konsentrasi.

Pemerintah sebetulnya sudah menerapkan 7 kawasan tanpa rokok sayangnya pada masyarakat di daerah belum semua bisa mematuhinya. Seperti yang sudah saya sebutkan diatas jumlah perokok di Indonesia menduduki peringkat nomor 1 di Asia Tenggara adalah fakta yang sangat memprihatinkan apalagi banyak golongan bawah yang merokok padahal penyakit yang ditimbulkan dari merokok ini membutuhkan biaya pengobatan yang besar.

Gejala withdrawal effect yang menyebabkan perokok susah berhenti memang membutuhkan pengobatan untuk membantu proses berhenti merokok.. Bahaya merokok bukan hanya merugikan perokoknya tapi juga orang disekitarnya para perokok pasif misalnya suami yang merokok istri dan anaknya kena paparan asap rokok.

Makanya buat yang suaminya masih juga belum berhenti merokok nih jangan boleh merokok dirumah ya self reminder lagi buat saya sendiri. Kalau dilihat zat yang ada di dalam sebatang rokok semuanya racun makanya banyak banget kan penyakit yang disebabkan sama rokok  seperti kanker. Merokok dapat merusak paru paru cepat atau lambat dan yang terburuk adalah kanker paru.

Sewaktu kunjungan saya kesana saya menemui pasien kanker  paru stadium 4 sedih banget deh denger faktanya sang bapak sudah merokok selama 50 tahun semenjak beliau berusia 15 tahun dengan jumlah rokok 2 bungkus rokok perhari. Sewaktu saya tanya apakah beliau tahu dampak penyakit yang ditimbulkan dari merokok beliau menjawab tidak tahu.ini menunjukkan bahwa edukasi yang kurang yang mengakibatkan hal ini terjadi.

Di RSPP ada terapi bagi pasien yang ingin berhenti merokok sepertinya saya harus mengajak suami saya kesini untuk ikut terapi supaya dia bisa berhenti merokok 😌😌 kekhawatiran saya yang terbesar sebetulnya adalah karena ada contoh dirumah papanya merokok saya takut ketiga anak laki-laki saya besarnya nanti akan jadi perokok juga, jangan sampai hal ini terjadi.

Membuat konten menarik di media sosial

Selesai dari kunjungan RSPP kami para blogger kembali berkumpul di Gedung Adhytama Kementerian Kesehatan di Kuningan, selesai istirahat shalat dan makan siang lalu dilanjutkan workshop dengan Dr. Rulli Nasrullah, M.Si atau yang akrab disapa Kang Arul.



Kalau ngomongin media sosial ternyata butuh strategi untuk mengelola media sosial yang kita punya gak boleh tuh asal upload foto,asal tulis caption,asal kasih hashtag . Untuk menarik follower di media sosial yang pertama harus kita lakukan adalah membuat branding untuk kita sendiri. Ini juga masih menjadi PE ER buat saya dalam mengelola sosial media.

Yang kedua upload foto yang bagus,menarik,bersih dan jelas. Foto yang diupload kualitasnya harus baik . Perhatikan juga waktu upload , post secara teratur akun sosmed kita baik facebook, twitter, instagram, misalnya instagram post setiap 1-2 kali sehari perhari maksimal 3 post. Lalu post sesuaikan follower kita aktif di jam berapa?  Isi 2 paragraf awal dengan caption yang menarik dan mengundang perhatian follower dan gunakan hashtag yang popular menurut mesin telusur.Ada aplikasinya lho ini ternyata menarik banget ya.

Ternyata susah juga yah mengelola akun sosial media itu. Agar postingan kita bermanfaat dan menarik follower. Workshop dari Kang Arul  sekaligus menutup workshop blogger pada hari itu. Diharapkan dari tulisan saya ini masyarakat sadar akan pentingnya hidup sehat demi mencegah PTM yang tidak bisa disembuhkan karena sepanjang hidupnya memerlukan perawatan dan pengobatan dan tentu saja dapat merugikan finansial dikeluarga itu sendiri karena biaya berobatnya yang mahal.

http://p2ptm.kemkes.go.id/

https://twitter.com/p2ptmkemenkesRI

https://www.instagram.com/p2ptmkemenkesri/





































































Komentar

  1. saya beruntungnya orang yang tidak suka rokok, meskipun dulu sempet mencoba, tapi ga suka, hahaha

    memang amat miris, kita perokok terbesar di asia tenggara , bukan hanya itu bahkan cukai rokok saja bagian besar menyumbang ke apbn,

    BalasHapus
  2. Setuju banget kalau rokok harganya mahal, ga boleh dijual eceran. Orang tua adalah contoh bagi anaknya. Kalau orang tua sengaja merokok didepan anak-anaknya bukahkah sama dengan mengajarkan mereka untu melakukan hal yang sama. Sebaiknya tidak merokok di depan orang lain juga. "Takut disumpahin macem2" sama orang yang benci sama asap rokok. Hehe

    BalasHapus
  3. Memang susah ya membudayakan sadar bahwa ada kawasan tanpa rokok, tapi tetap aja ada yang merokok di situ, asapnya beterbangan kemana mana

    BalasHapus
  4. Kak afri aku bisa tunjuin ini ke suami ku yang masih susah kali ngilangin kebiasaan merokok. Pening deh dibilangin berkali kali susah banget. 🙄

    BalasHapus
  5. Di kita ini sepertinya ada masalah ganda tentang gizi. Ada permasalahan stunting. Tetapi, masalah obesitas pun ada. Semoga semakin banyak yang peduli tentang hidup sehat

    BalasHapus
  6. Memang sulit banget mba buat berhentiin kebiasaan merokok dulu almarhum bapakku meninggal karena penyakit yang disebabkan merokok . Smoga kita smua bisa menjaga kesehatan y mak

    BalasHapus
  7. Aku tipe yang lumayan alergi sama asap rokok mbak. Langsung sesak nafas aja kali cium baunya. Sepertinya ada rasa trauma juga karena bapak sempat dirawat sampai 90 hari gara gara memang dulu kuat banget merokoknya. Semoga kampanye seperti ini terus berjalan dan berkesinambungan sehingga mendapat respon positif dari masyarakat ya

    BalasHapus
  8. Iya nih Mbak, rokok ini merupakan salah satu penyebab munculnya PTM yang mematikan seperti jantung, dsb tapi anehnya masih banyak juga yang tidak mau lepas dari rokok gara-gara terlanjur kecanduan. Udah gitu, efek asap dari rokok ini juga malah lebih membahayakan orang lain (perokok pasif).

    BalasHapus
  9. Iya banget nih, rokok salah satu pemicu berbagai PTM ya. Dari sakit paru-paru biasa hingga ke kanker. Mana efeknya gak cuma buat perokoknya aja. Tapi orang-orang di sekelilingnya bisa kena. :(

    BalasHapus
  10. Berdasarkan cerita dari teman, ternyata berhenti merokok bagi perokok itu bukan perkara yang mudah, tapi bila sudah diniati dengan kuat dan dukungan orang-orang terdekat InsyaAllah bisa

    BalasHapus
  11. Baru-baru ini kehilangan Pak Sutopo yg meninggal karena penyakit kankernya, dan katanya ini disebabkan rokok pasif. Serem banget rokok ini, almarhum bapakku pun kena jantung karena gaya hidup gak sehat dengan merokok, jauh2 deh dari rokok

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah suami tidak merokok. Ke anak pun sejak dini sudah terus kasih pengertian kalau bahaya rokok itu banyak. Tapi yg susah menghindari asap rokok pasif nih. Lingkungan sangat susah dikasih masukan terkait bahaya rokok

    BalasHapus
  13. Menjalani pola hidup sehat emang nggak ada ruginya.. bisa terhindar dari PTM.. moga para perokok aktif menyadari bahaya rokok ya.. jadi yang perokok pasif bisa terhindar dari PTM juga

    BalasHapus
  14. Perokok akan berhenti kalau dapat "hidayah" kata pegiat anti rokok.
    Iya yg bahaya org2di sekelilingnya, jd inget almarhum Pak Sutopo :(
    Bukan perokok tapi kena kanker paru krn org di sekelilingnya merokok. Makanya saya galak ke org yg merokok hehe

    BalasHapus
  15. Meroko memang sangat membahayakan lingkungan sekitar ya. Saya juga paling gak suka mencium bau rokok.

    BalasHapus
  16. Sedih emang ya kalau mau mengedukasi para perokok ini. Padahal kita sebagai perokok pasif bisa jadi yang paling rentan sama penyakit ganas

    BalasHapus
  17. Wah mb.. Sama, suami saya perokok juga dan memang susah kasih tahunya. Ada saja alasannya... Ini saya suruh mengurangi saja dulu. Memang benar niat berhenti harus datang dari diri sendiri..

    BalasHapus
  18. Tos, mbak. Suamiku juga masih merokok nih. Malah sekarang kayaknya makin sering merokoknya dalam sehari. Huhu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cha-Ching Kid$ At Home Belajar Konsep Keuangan dari Rumah Dengan Menyenangkan

Produk Yang Tepat Untuk Cegah dan Atasi Ruam Popok dan Biang Keringat

YUK Dateng ke Indonesia Properti Expo 2019