Peran YBM PLN Bagi Kaum Marginal di Jakarta

Jakarta adalah Ibukota Negara Indonesia yang dikelilingi dengan bangunan yang megah, gedung-gedung yang dibangun menjulang tinggi, perumahan yang mewah, dan juga masyarakat nya terkenal dengan gaya hidup hedon. Bahkan ada istilah golongan kaum crazy rich. 

Semakin hari Jakarta terus berkembang pesat, bahkan saat ini warga Jakarta sudah mempunyai transportasi MRT lho. Yap transportasi impian MRT yang sudah ditunggu-tunggu warga Jakarta untuk mengatasi kemacetan akhirnya ada dan sudah beroperasi. Wah sudah seperti negara tatangga ya, akhirnya kita punya MRT (gak perlu ke luar negeri deh untuk ngerasain naik MRT ๐Ÿ˜†).

Tapi dibalik kemegahan dan kemewahan Jakarta apakah sejalan dengan ekonomi warganya? Warga Jakarta hidup dengan ekonomi yang beragam, ada warga yang hidupnya cukup, ada yang lebih dari cukup, bahkan ada yang berlebihan yang masuk ke dalam golongan kaum crazy rich. Tapi fakta menyedihkan yang menjadi masalah pemerintah di Jakarta adalah adanya kaum marginal diantara kita.

Kaum marginal adalah masyarakat kelas bawah yang terpinggirkan atau sering terlupakan di masyarakat. Mereka yang masuk golongan kaum marginal contohnya orang miskin, gelandangan, pemulung, kaum buruh dengan gaji rendah. 

Diskusi Publik Kaum Marginal di Jakarta




Pada hari Rabu kemarin tanggal 7 Agustus 2019 bertempat di Rumah Makan Bumbu Desa Cikini, Jakarta Pusat diadakan diskusi publik yang mengangkat tema '' Potret Kaum Marginal Jakarta: Dulu, Kini & Nanti '' Acara dibuka oleh MC lalu ada hiburan Rap dari Kojek Rap Betawi. Narasumber pada hari itu ada Salman Al Farisi selaku Deputi Direktur YBM PLN, Dr. Mariana, M.Si selaku Sekretaris Dinas Sosial DKI Jakarta, M. Chozin Amirullah selaku pegiat sosial Turun Tangan, Bhima Yudhistira selaku peneliti INDEF, M Sabeth Abilawa Pengurus Ikatan Ekonomi Islam (IAEI).

Acara itu diselenggarakan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN yang bekerjasama dengan IMZ. Bukan hanya diskusi publik tetapi dalam kesempatan ini juga ada Launching Buku Peta Kinerja Pemberdayaan Masyarakat di DKI Jakarta. Kiprah program YBM PLN ini merupakan salah satu ikhtiar YBM PLN dalam mengukur kinerja dan capaian yang telah dilakukan bagi masyarakat khususnya di wilayah DKI Jakarta .

Narasumber yang pertama Dr. Mariana memaparkan  mengenai Kebijakan dan Support Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dalam Program Pengentasan Kemiskinan pada tahun 2019. Beliau memaparkan mengenai data- data kemiskinan dan mengenai  program yang sudah dilakukan pemerintah untuk menangani kemiskinan tahun 2018 sampai tahun 2022, juga program penanganan kemiskinan pada tahun 2019, dan juga memaparkan tentang penurunan angka kemiskinan sebesar 1% (27.500 keluarga) dalam 5 tahun. 

Pemerintah mengadakan pelatihan untuk usaha ekonomi produktif. membantu Lansia dengan KLJ, pemberian bantuan sosial melalui Belanja Tidak Langsung (BTL). Pemerintah terus berusaha mencari solusi yang terbaik demi mengatasi kemiskinan yang terjadi di Jakarta.



Tapi yang perlu kita semua ketahui masalah kemiskinan bukan hanya menjadi masalah (Pe-ER) pemerintah saja, kaum marginal tidak bisa hanya diurus pemerintah tetapi masyarakat juga harus ikut berperan serta memperhatikan. Masyarakat harus terlibat, gotong royong, dan peduli memperhatikan kaum marginal hal ini dikatakan M. Chozin Amirullah pejuang dan tokoh kemanusiaan. Mother Theresa juga berkata, kaum miskin, kaum marginal ada karena kita lah yang menciptakan mereka. M. Chozin Amirullah mengatakan filosofinya adalah jika bangsa ingin maju tidak bisa hanya mengurusi sebagian masyarakat yang sudah maju, justru harus memperhatikan masyarakat yang masih berada di golongan bawah.

Kita bisa berperan serta di lingkungan masyarakat seperti membantu tetangga yang masih kekurangan, istilahnya nih kalau mau menyumbang coba tengok perhatikan tetangga sekitar masih ada yang kekurangan apa nggak. Jangan sampai kita hidup enak dan berlebihan tetapi ada tetangga yang untuk makan aja susah. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial di masyarakat lho, yang dampaknya juga tidak baik, bisa terjadi aksi kejahatan di lingkungan sekitar seperti pencurian.



Bhima Yudhistira mengatakan dalam indeks multidimensi problem yang kita hadapi ini bukan hanya sanitasi, ekonomi dan pendidikan tapi juga aset yang dimiliki. Misalnya nih perusahaan taxi dan ojek online yang berkembang pesat di Jakarta yang sebetulnya masyarakat kita hanya menjadi bawahan yang tidak tetap bukan menjadi staf ahli di kantor pusat nya. Seandainya karyawan dapat memperoleh pendidikan yang baik bukan tidak mungkin bisa mencari kerja yang lebih baik.



Salman Al Farisi selaku Deputi Direktur YBM PLN mengatakan bahwa miskin terbagi menjadi 3 yaitu miskin berpotensi, miskin pasrah, berpotensi miskin. YBM PLN membantu golongan miskin pasrah seperi kaum lansia yang miskin, dan miskin berpotensi misalnya di bidang pendidikan dengan mendirikan SMK dan Pesantren PETIK 

YBM PLN sebagai lembaga pengelola zakat di lingkungan PT PLN Persero telah berkhidmat mengangkat harkat dan martabat sosial kemanusiaan kaum dhuafa di bidang pengentasan kemiskinan, juga turut mengambil peran dalam usaha meningkatkan kualitas hidup di Indonesia.. Melalui program- program ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial dan dakwah. YBM PLN mengembangkan program- program unggulan dan mengedepankan upaya pemberdayaan dalam implementasinya.

Buku Peta Kinerja Pemberdayaan Masyarakat di DKI Jakarta

Contoh program bantuan YBM PLN yang sudah dilakukan untuk masyarakat Jakarta:

-Pemberian bantuan kepada para korban kebakaran di Jakarta beberapa waktu lalu.
-RSP (Rumah Singgah Pasien) berlokasi di Menteng. RSP diperuntukan untuk kaum dhuafa yang sedang sakit.
-Program Food For Life, program ini dilakukan setiap hari Jumat yaitu membagikan paket sembako atau makanan siap saji untuk dhuafa.
-Pembagian paket sembako kepada 7.300 orang di daerah Jabodetabek.

Dalam buku ini dijelaskan data sebaran penerima manfaat dari YBM PLN pada tahun 2018 . YBM PLN telah menyalurkan dana ZISWAF sebesar Rp. 17,37 milyar dari para muzakki dan donaturnya yang telah disalurkan kepada 49.534 jiwa penerima manfaat yang terdiri dari 35.705 penerima manfaat program sosial kemanusiaan, 5500 jiwa penerima manfaat program kesehatan, 5064 jiwa penerima manfaat program pendidikan, 1654 jiwa penerima manfaat program ekonomi, serta 1.615 jiwa penerima manfaat program dakwah.



Adapun berdasarkan data sebaran penerima manfaat wilayah Kota Madya Jakarta Utara menjadi wilayah dengan penerima manfaat terbesar yakni sebanyak 10.541 jiwa. Berdasarkan data Dinsos DKI Jakarta pada bulan Januari 2019, jumlah data sebaran rumah tangga miskin di Jakarta Utara merupakan wilkayah miskin terbanyak mencapai 441.305 jiwa. 2,39% penduduk  miskin Jakarta Utara merupakan penerima manfaat YBM BRI.

YBM PLN melalui buku ini telah memberikan kontribusi yang besar bagi pemerintah dan masyarakat Jakarta. Ini adalah langkah nyata membantu kesejahteraan dan kebahagiaan warga Jakarta.

Tapi sekali lagi yang perlu diingat oleh kita membantu kaum marginal bukan hanya tugas pemerintah, dan juga lembaga seperti YBM PLN juga kita sebagai masyarakat bisa membantu. Tujuannya agar tidak terjadi GAP di masyarakat antara golongan crazy rich dan kaum marginal. 










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cha-Ching Kid$ At Home Belajar Konsep Keuangan dari Rumah Dengan Menyenangkan

Wisata Rasa Untuk Cegah GTM Di Masa MPASI

Tips Meredakan Gejala Perut Kembung dengan Motherlove Calming Cream